Sabtu, 13 Desember 2014

Matthew Henry: Doa Syafaat Kristus (2)

[Matthew Henry mengomentari doa syafaat Kristus dalam Yohanes 17]

Keempat, doa itu merupakan sebuah doa perpisahan. Bila kita berpisah degan kawan-kawan kita, baiklah untuk berpisah dengan doa (Kis. 20:36). Kristus hendak berpisah dengan mereka melalui kematian, dan perpisahan itu perlu dikuduskan dan dipermanis dengan doa. Saat hampir mati, Yakub memberkati kedua belas leluhur Israel dan Musa juga memberkati kedua belas suku Israel itu. Demikianlah di sini, Kristus yang sebentar lagi akan mati juga memberkati kedua belas rasul.

Kelima, doa itu merupakan pengantar bagi korban persembahan-Nya, yang akan segera dipersembahkan-Nya di bumi ini, menguraikan segala kebaikan dan berkat yang akan ditebus melalui kematian-Nya itu bagi orang-orang kepunyaan-Nya, bagaikan sepotong surat kontrak yang mengatur penggunaan uang tebusan dan mengarahkan untuk tujuan dan maksud apa uang itu dibayarkan. Pada saat itu Kristus berdoa sebagai seorang Imam yang mempersembahkan korban, dan berkat persembahan inilah segalah permohonan harus dialaskan.


Keenam, doa itu merupakan sebuah contoh dari tindakan pengantaran-Nya, yang untuk itulah Ia lakukan bagi kita di dalam tabir seumru hidup-Nya. Dalam keadaan-Nya yang mulia, Kristus tidak pernah memohon kepada Bapa-Nya dengan cara yang begitu rendah hati seperti ketika Ia masih ada di bumi ini. Tidak, tindakan pengantaran-Nya di sorga merupakan sebuah persembahan jasa-Nya kepada Bapa-Nya, dengan permohonan untuk memberikan manfaat atas jasa-Nya itu kepada semua orang pilihan-Nya.

(dari Tafsiran Injil Yohanes 12-21, [Surabaya: Momentum])