Sabtu, 30 Juni 2012

4 Dasar Seluruh Teologi

Pertama, Allah ada. Kalau Allah tidak ada, tidak perlu membicarakan apapun. Kedua, Allah berpribadi, bukan benda mati. Allah yang berpikir, berkehendak, dan berkesadaran. Ketiga, Allah berfirman dan mewahyukan diri baik melalui wahyu umum maupun wahyu khusus. Keempat, Allah adalah Allah yang berdaulat.

Apakah Arti Allah Berdaulat?

Kehendak Allah menjadi penyebab atas segala sesuatu. Allah berotoritas mengendalikan segala sesuatu bagi kemuliaanNya dan sesuai dengan rencanaNya. Allah sanggup melakukan sesuatu yang sinkron dengan seluruh diriNya dan mendatangkan kemuliaan bagi namaNya. Allah tidak bergantung kepada apapun, sebaliknya segala sesuatu bergantung kepada Allah. Seluruh tindakan Allah adalah sebuah tindakan bebas yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh apapun. Allah juga selalu aktif, tidak pernah pasif, tidak pernah diam atau pasrah.

Allah berdaulat maka ia mencipta. Dengan kata lain, penciptaan, penebusan, pemeliharaan, wahyu, dan banyak tindakan Allah lain adalah ekspresi dari kedaulatan Allah. Dan semuanya adalah tindakan bebas Allah. Allah tidak harus mencipta, tidak harus menebus, tidak harus memelihara. Bagi manusia, semua itu dipahami sebagai anugerah Tuhan.

Allah berkuasa menetapkan untuk membiarkan, menetapkan untuk mengijinkan, menetapkan untuk memimpin dan menetapkan untuk merencanakan segala sesuatu. Segala sesuatu dikendalikan Allah sesuai dengan kehendakNya dan bagi kemuliaanNya.

Jumat, 29 Juni 2012

Penafsiran Alkitab: Jurang Bahasa

Dalam menafsirkan Alkitab, kita perlu juga mempelajari bahasa. Alangkah baiknya bila kita dapat memahami bahasa Ibrani atau bahasa Yunani sebagai bahasa asli PL dan PB. Apabila tidak, paling sedikit kita dapat menggunakan bahasa Inggris yang jauh lebih dekat ke bahasa asli.

Kita juga dapat membandingkan terjemahan. Misalnya Terjemahan Baru bahasa Indonesia dengan Terjemahan lama dan Bahasa Indonesia Sehari-hari. Misalnya, Roma 1:16: "sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil" (T. Baru). Sedangkan American Standard Version: "for I am not ashamed of the Gospel" (sebab aku tidak malu akan Injil). King James Version juga sama dengan ASV. Terjemahan Inggris lebih sesuai dengan bahasa Yunani dan lebih sesuai dengan konteks pergumulan penginjilan karena orang percaya bergumul dengan perasaan takut dan malu.

Terjemahan bahasa Inggris yang dianjurkan adalah New American Standard Version, English Standard Version, New International Version  dan lainnya. Kita dapat juga membeli Study Bible seperti NIV, Geneva, ESV study bible dan lainnya.

Kita juga dapat mengikuti Sekolah Teologi Reformed Injili untuk kaum awam, membeli ensiklopedia Alkitab, kamus Alkitab dan lainnya. Berhati-hati dengan tafsiran karena banyak yang menjelaskan latar belakang dengan baik tetapi mempunyai teologi yang tidak sesuai dengan Alkitab.

Penafsiran Alkitab: Jurang Sejarah & Budaya

Mengapa banyak ayat dalam Alkitab sulit kita pahami, khususnya Perjanjian Lama? Karena terdapat jurang bahasa, sejarah dan kebudayaan antara pembaca masa kini dan para penulis Alkitab. Hal ini didasarkan atas fakta bahwa di dalam mengilhamkan Alkitab, Roh Kudus tidak membuang keadaan, bahasa, latar belakang dari para penulis Alkitab.

Karena itu, kita perlu mengadakan studi secara sederhana dengan bantuan ahli. Gordon Fee mengatakan bahwa dalam menafsirkan Alkitab, kita tidak harus menjadi ahli tetapi memerlukan bantuan ahli. Selain pekerjaan Roh Kudus yang mutlak diperlukan, pada waktu menafsirkan Alkitab, kita perlu membaca buku, ensiklopedia dan lainnya.

Beberapa studi sederhana yang diperlukan adalah, pertama studi sejarah dan kebudayaan. Studi ini antara lain studi keadaan penulis dan pembaca kitab. Misalnya pada waktu kita mempelajari surat Roma, kita mempelajari keadaan kota Roma sebagai pembaca surat, juga keadaan kota Korintus tempat Paulus menulis surat Roma. Pengaruh keadaan kota Korintus dalam surat Roma sangat jelas dari banyaknya dosa seksual yang disinggung Paulus dalam pasal 1. Dalam membicarakan dosa orang non Yahudi, Paulus menulis apa yang ia lihat di Korintus.

Kedua, kita mempelajari keadaan gereja Roma dan suasana hubungan dengan Paulus yang dapat kita ketahui melalui surat tersebut. Dalam surat Roma itu juga kita dapat mempelajari latar belakang dan tujuan mengapa surat itu ditulis. Dalam surat ini pula dapat kita ketahui struktur surat ini.

Kamis, 28 Juni 2012

Sejarah Lagu: Maka Jiwakupun MemujiMu

Lagu ini sudah sangat terkenal. Refreinnya demikian: maka jiwaku pun memujiMu, sungguh besar kau Allahku. Lagu ini dtulis oleh Pdt. Carl Bobberg pada musim panas tahun 1885. Suatu hari ketika berjalan pulang dari sebuah pertemuan, terjadi hujan badai dan halilintar. Sejam kemudian setelah badai reda, ia tiba di rumah.

Ketika ia membuka jendela dan menjenguk keluar, pada hari menjelang senja, permukaan air laut di pelabuhan kecil itu terlihat bagaikan kaca yang mencerminkan langit cerah. Dari dalam hutan di seberang pelabuhan itu, terdengar kicau burung yang merdu. Sewaktu-waktu juga terdengar lonceng gereja di desa itu berbunyi.

Dari sinilah kemudian ia menulis empat bait lagu. Bait pertama dan kedua merupakan syukur atas ciptaan Tuhan. bait ketiga merupakan syukur atas karya penebusan Kristus. Bait terakhir merupakan syukur atas kemuliaan Tuhan dalam kedatangan yang kedua kali. Di dalam Alkitab ada empat peristiwa penting, ciptaan, kejatuhan, penebusan dan kedatangan Kristus. Dari empat hal ini, hanya kejatuhan yang tidak bisa disyukuri.

Pada tahun 1954, Billy Graham secara khusus meminta lagu ini dinyanyikan sesering mungkin karena memuliakan Tuhan bukan manusia. Selama periode sesudahnya, dalam banyak KKR Billy Graham, George Beverly Shea menyanyikannya.

Sejarah Lagu: Sangat Besar AnugerahNya

Salah satu lagu rohani paling terkenal di dunia adalah Amazing Grace. Lagu ini berbunyi: Amazing grace, how sweet the sound, that saved a wretch like me. I once was lost, but now I'm found. Was blind but now I see. Terjemahan Indonesia: Sangat besar anugrahNya yang t'lah ku alami. Sesat aku dulu kala, s'lamatlah ku kini".

Lagu ini ditulis oleh Pdt. John Newton. Ia lahir 1725 di tengah keluarga Kristen. Ayahnya seorang nakhoda, ibunya seorang Kristen yang mencintai Tuhan dan selalu mengajar firman kepada anaknya. Sayangnya ibunya meninggal pada waktu John berusia tujuh tahun.

Sejak usia 11 tahun, John telah diijinkan ayahnya turut berlayar. Selama berlayar, khususnya ketika tanpa ayahnya, hidupnya rusak dan moralnya bejat karena pergaulan yang buruk dengan para awak. Ia pernah dicambuk karena kejahatannya yang keterlaluan. Ia kemudian bergabung dengan kapal jual beli budak yang begitu kejam. Karirnya terus meningkat hingga ia menjadi nakhoda kapal budak.

Kapal yang ditumpanginya pernah ditimpa badai yang dahsyat. Dari jam tiga pagi sampai tengah hari terus menerus mengeluarkan air yang masuk ke dalam kapal itu. Selepas jam istirahat selama satu jam, ia kembali memegang kendali kemudi. Di tengah pengalaman yang sangat menakutkan itu, ia menerima sebuah buku tentang kekristenan. Ketika ia turun dari kapal, ia pergi ke sebuah gereja dan menerima Tuhan Yesus. Dari sinilah kemudian ia menulis lagu ini.

Rabu, 27 Juni 2012

Pdt. Stephen Tong: Jangan Hancurkan Identitas Anak

Identitas merupakan hal yang penting di dalam membangun psikologi seseorang. Bolehkah saya sebagai wakil dari anak-anak anda meminta kepada anda agar menjadi manusia yang beres di masyarakat sehingga anak mempunyai identitas yang baik? Saya memohon demi anak-anak anda, hiduplah baik-baik, berimanlah baik-baik, jadilah seorang yang boleh memberikan identitas bagi anak.

Bukankah kita tidak mau kalau anak kita berbuat cemar dan jahat, sehingga nama kita rusak dan cemar di masyarakat? Demikian juga anak-anak anda meminta supaya anda tidak berzinah, berjudi, berbuat jahat, sehingga mereka tidak dipermalukan di dalam pergaulan mereka.

Pdt. Stephen Tong: Bisa Bahagia Tanpa Anak

Pernikahan dan keluarga yang bahagia tidak tergantung pada ada atau tidak adanya anak, sebab anak bukanlah penentu kebahagiaan sebuah keluarga. Ini merupakan prinsip yang harus kita pegang dan taati dengan sungguh sungguh. Sewaktu kedua mempelai mengucapkan janji pernikahan, janji itu bukanlah untuk mendapatkan anak melainkan untuk menghidupkan persekutuan yang mungkin diraih dalam saling melengkapi dan menyempurnakan satu dengan yang lain.

Dalam pernikahan, kita dapat mengalami, brbagi, dan menikmati sukacita, cinta kasih dan persekutuan berdasarkan pemberian Tuhan kepada kita masing-masing. Karena itu, tujuan pernikahan bukan hanya untuk mendapatkan anak. Tetapi melalui pernikahan, sepasang suaministri mungkin dikaruniai anak oleh Tuhan. Pernikahan merupakan satu-satunya jalur yang sah untuk mendapatkan anak.

Selasa, 26 Juni 2012

"Butiran Mutiara" Surat Filemon

Berikut ayat-ayat yang dicuplik dari surat dari Rasul Paulus kepada orang kaya di Kolose, Filemon, soal budaknya Filemon, Onesimus. Paulus ingin agar Filemon menerima kembali Onesimus.

Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kau hiburkan saudaraku (ayat 7).

Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri (ayat 17).

Dan kalau dia [Onesimus, budaknya Filemon] sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku - aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: aku kan membayarnya - agar jangan kutakan "tanggungkanlah semuanya itu kepadamu" - karena engkau berhutang kepadaku, yaitu dirimu sendiri (ayat 18-19).

"Butiran Mutiara" 2 Yohanes

Kitab-kitab yang pendek di dalam Alkitab juga adalah firman Allah yang kaya dan mendalam. Berikut ini cuplikan ayat-ayat Surat 2 Yohanes:

Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintahNya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya (ayat 6).

Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat (ayat 9-11).

Senin, 25 Juni 2012

Sifat-Sifat Anugerah Keselamatan

Anugerah keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus memiliki 3 sifat: pertama, keselamatan adalah hal yang sangat berharga. Anugerah keselamatan bukanlah barang rongsokan yang dibagikan gratis tetapi menyangkut hubungan dengan Allah yang dipulihkan, pengampunan dosa, kepastian hidup kekal di surga, hidup baru dan hal-hal lain yang tak ternilai harganya.

Kedua, keselamatan bersifat cuma-cuma. Keselamatan bukan dibayar oleh usaha manusia. Sebab semua kebaikan manusia seperti kain kotor di mata Allah. Manusia yang sudah tercemar oleh dosa, tidak mungkin dengan satu juta perbuatan baik yang sudah tercemar oleh dosa bisa masuk ke dalam surga. Tetapi oleh anugerah Allah, manusia memperoleh keselamatan. Bersifat cuma-cuma karena dosa dan hukuman orang percaya telah ditanggung oleh Kristus di atas kayu salib.

Ketiga, keselamatan diberikan kepada orang yang tidak layak. Penganugerahan keselamatan berbeda dengan penganugerahan doktor kehormatan. Gelar dan penghargaan lain diberikan kepada orang yang memang layak menerimanya. Tetapi anugerah keselamatan diberikan kepada manusia yang tidak layak, yang adalah musuh Allah, yang telah menghina Allah tetapi Allah mau menyelamatkan manusia.

Sifat-Sifat Anugerah Tuhan Dalam Hidup

Anugerah, kasih karunia Tuhan kepada orang percaya dalam menjalani hidup sehari-hari, memiliki beberapa sifat. Perhatikan ayat-ayat ini: "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmatNya, selalu baru tiap pagi, besar kesetiaanMu" (Rat. 3:22-23)."Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya" (Pkh. 3:11). "Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna" (2 Kor. 12:9).


"Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku ada sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkanNya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku" (1 Kor. 15:9-10).

"Karena dari kepenuhanNya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus" (Yoh. 1:16-17).

"Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau kemanapun engkau pergi" (Yos. 1:9).

Minggu, 24 Juni 2012

John Piper: Kristus Mati Untuk Menyenangkan Bapa

Yesus tidak bergulat dengan Bapa-Nya yang sedang murka di lantai surga dan merebut cambuk dari tanganNya. Yesus tidak memaksa Allah Bapa untuk berbelas kasihan kepada manusia. KematianNya tidak membuat Allah terpaksa mengampuni manusia berdosa. Tidak, apa yang Yesus lakukan ketika Ia menderita dan mati merupakan ide BapaNya.

Tetapi hal yang paling mengagumkan dari substitusi Kristus bagi orang berdosa adalah bahwa semua ini merupakan rencana Allah sendiri. Kristus bukan tiba-tiba menerobos masuk ke dalam rencana Allah untuk menghukum orang berdosa; Allah telah merencanakan agar Dia ada di dalam rencana itu. Salah satu nabi PL berkata "TUHAN berkehendak meremukan dia dengan kesakitan" (Yes. 53:10).

Hal tersebut menjelaskan paradoks dari Perjanjian Baru. Di satu sisi, penderitaan Kristus merupakan pencurahan murka Allah karena dosa; tetapi di sisi lain, penderitaan Kristus merupakan tindakan penundukkan diri dan ketaatan yang mengagumkan kepada kehendak Bapa. Alkitab tetap berkata bahwa "Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diriNya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah" (Efe. 5:2).

John Piper: Kristus Mati Untuk Menanggung Murka Allah

Hukum Allah menuntut, "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu" (Ul. 6:5). Tetapi kita lebih mengasihi hal lain. Inilah dosa: tidak menghormati Allah dengan lebih memilih hal lain daripada diriNya. Kita mendahulukan apa yang paling kita suka, sayangnya yang kita sukai bukanlah Allah.

Oleh sebab itu, dosa bukan perkara kecil, karena dosa bukan melawan pemegang kedaulatan kecil. Seriusnya hinaan meningkat sesuai dignitas pihak yang dihina. Sang Pencipta alam semesta seharusnya berhak mendapatkan hormat dan pujian serta loyalitas yang tak terbatas. Oleh karena itu, kegagalan mengasihi Dia bukanlah perkara sepele - ini adalah pengkhianatan. Kegagalan ini mencoreng nama baik Allah dan menghancurkan kebahagiaan manusia.

Karena Allah itu adil, kejahatan layak dihukum "sebab upah dosa ialah maut" (Rm 6:23). "Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati" (Yeh. 18:4). "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat (Gal. 3:10).

Tetapi kasih Allah tidak berhenti karena kutuk yang membayangi manusia yang telah berdosa. Maka Allah mengutus AnakNya yang tunggal untuk menanggung murkaNya dan menanggung kutuk tersebut demi semua manusia yang percaya kepadaNya, "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita" (Gal. 3:13).

Sabtu, 23 Juni 2012

Katekismus Westminster: Siapakah Allah itu?

Pertanyaan 4: Siapakah Allah itu?
Jawaban: Allah adalah Roh*, tak terbatas, kekal^, dan tak berubah`, dalam kebijaksanaan, kuasa, kesucian, keadilan, kasih dan kesetiaanNya~.

* Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran (Yoh. 4:24).

^ Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, Engkaulah Allah (Mzm. 90:2).

` Bahwasannya Aku, Tuhan, tidak berubah (Mal. 3:6).

~ Firman Allah kepada Musa: AKU ADALAH AKU (Kel. 3:14). Besarlah Tuhan kita... kebijaksanaanNya tak terhingga (Mzm 147:5). Dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa... (Why. 4:8). Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan dan yang tidak memuliakan namaMu? Sebab Engkau saja yang kudus (Why. 15:4). TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, belrimpah kasihNya dan setiaNya... tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya... (Kel. 34:6-7).

Katekismus Westminster: Apakah Yang Diajarkan Alkitab?

Pertanyaan 3: Apakah yang diajarkan Alkitab secara prinsipiil?
Jawaban: Secara prinsipiil, Alkitab mengajarkan apa yang harus dipercayai manusia mengenai keberadaan Allah* serta tugas apa yang dituntut Allah dari manusia^.

* Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-muridNya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya (Yoh. 20:30-31).

^ Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan daripadamu selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu? (Mi. 6:8).

Jumat, 22 Juni 2012

Pdt. Stephen Tong: Apakah Itu Cinta?

Cinta bukan sekadar "saya senang" lalu orang lain melayani kesenangan kita. Kalau orang lain hanya melayani nafsu keinginan dan kesenangan kita, maka kita telah memakai cinta menjadi pembunuh emosi. Itu tidak mungkin menghasilkan kebahagiaan.

Cinta sejati adalah cinta yang memberikan kasih dan sekaligus membiarkan pihak yang dicintai merasakan kasih. Kasih perlu dibubuhi kesabaran untuk mencapai penyesuaian diri. Saling menyesuaikan diri sangat dibutuhkan. Penyesuaian diri memerlukan pengorbanan, tahan nafsu, waktu yang panjang. Inilah kunci kebahagiaan. Banyak orang tidak berbahagia dalam kehidupan keluarga hanya karena kurang sabar. Kalau sabar menunggu setengah atau satu tahun saja, keluarga itu akan menjadi baik, tetapi karena tidak mau menunggu waktu, segalanya menjadi rusak. Perlu kesabaran dan menunggu untuk mendapatkan penyesuaian yang akan menghasilkan keindahan.

Kasih yang hanya untuk menyenangkan diri merupakan emosi yang sangat rendah, kasar dan biadab. Tetapi kasih yang anggun adalah kasih yang mau menyesuaikan diri dengan yang berbeda. Mengakui perbedaan, mengerti dan menghadapinya. Cinta bukan hanya mau menyenangi yang sama dengan saya, tetapi cinta berusaha menghargai yang berbeda dengan saya. Cinta berarti mau belajar dari yang berbeda dengan saya dan menghargai.

Pdt. Stephen Tong: Mengapa Menikah?

Alasan yang salah: pertama, menikah bukan karena usianya sudah sampai. Kedua, menikah bukan karena orang tua sangat menginginkan cucu. Ketiga, menikah bukan karena sudah terlanjur hamil. Keempat, Menikah bukan karena memerlukan seks. 

Alasan yang benar: 
Dalam rencanaNya yang kekal, Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan, menurut peta dan teladan Allah sendiri. Inilah dasar dari kesetaraan status dan relasi antara laki-laki dan perempuan. Alkitab memberikan alasan pernikahan secara positif ialah bahwa pernikahan merupakan rencana Allah dalam menciptakan manusia. 

Dari keindahan struktur masyarakat, Tuhan telah menciptakan manusia dengan sifat mutual yang ada pada setiap pribadi. Sifat mutual berarti potensi manusia untuk mengasihi dan dikasihi. Mutual ini bisa mencapai suatu keseimbangan, mencapai kesempurnaan hidup manusia. Manusia bisa mencintai dan bisa dicintai. Manusia butuh penyaluran cinta dari dirinya sebagai inisiator emosi. Tetapi manusia juga memerlukan penerimaan cinta untuk dirinya, sebagai penerima (receiver). Ia menerima kedua hal ini. Keseimbangannya membentuk gejala jiwa yang normal. 

Karena Allah adalah kasih adanya, maka manusia yang diciptakan menurut peta dan teladan Allah juga diberikan suatu potensi seperti diri Allah yang adalah sumber kasih dan sekaligus Ia mau manusia memberikan cinta kasih berdasarkan kasih yang diberikanNya. Ia adalah inisiator yang mutlak. Dan manusia yang mempunyai sifat mutual ini, perlu baik-baik mengerti kasih dan kebenaran. 

Kamis, 21 Juni 2012

Mengapa Harus Menghafal Alkitab?

Pertama, karena Roh Kudus hanya bekerja dengan firman Tuhan (Yoh. 14-16). Karena itu, makin menghafal ayat, maka ruang kerja Roh Kudus makin leluasa. Kedua, banyak ayat yang dihafal akan menjadi modal pertimbangan sewaktu mengambil keputusan, agar sesuai prinsip firman Tuhan. Ketiga, ayat-ayat yang dihafal dapat dipakai sebagai renungan dan bahan doa pada waktu kita berada dalam keadaan yang sulit membaca Alkitab seperti mengemudi atau malam gelap.

Keempat, ayat hafalan adalah persiapan bagi saat di mana kita sudah tidak bisa membaca lagi karena keterbatasan mata. Kelima, demikian pula menjadi persiapan kalau satu kali tidak ada lagi Alkitab yang beredar. Keenam, ayat-ayat yang dihafal akan sangat berguna pada waktu kita memberitakan Injil. Ketujuh, demikian pula berguna karena sewaktu-waktu dapat dipakai untuk memberkati orang lain. Misalnya ayat penghiburan, teguran dan lainnya.

Marilah mulai menghafal ayat-ayat Alkitab!

3 Macam Mata Manusia

Manusia mempunyai tiga macam mata. Pertama adalah mata jasmani yaitu melihat apa yang kelihatan secara biasa. Kalau melihat manusia, secara sederhana dapat mengetahui suku, usia, dan lainnya dari orang tersebut.

Kedua, mata kedagingan. Orang berdosa melihat manusia, misalnya, dengan mata kedagingan. Kalau melihat wanita, berfokus kepada tubuh seksinya. Kalau melihat pria, matanya berpusat kepada dompet tebalnya. Harta dan seks dilihat dengan penuh hawa nafsu.

Ketiga, mata rohani yaitu orang yang percaya Kristus dan sungguh memahami hati Tuhan, memandang dengan mata Tuhan. Pada waktu melihat manusia, contohnya, melihat apakah jiwanya sudah diselamatkan atau belum. Melihat dengan pertanyaan, apakah yang Tuhan kehendaki dari orang tersebut.

Kejatuhan manusia dalam dosa mengakibatkan mata kedagingan atau mata jasmani merajalela. Sebaliknya orang percaya dalam Tuhan harus belajar agar mata rohani memimpin mata jasmani dan menolak mata kedagingan.

Rabu, 20 Juni 2012

Apakah Saudara Bertumbuh Mengenal Allah?

Yeremia 9:23-24: "Beginilah firman TUHAN: janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya; janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya; janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya. Tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh semua itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN".

Kolose 1:10c: "bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah".

Banyak di antara kita yang bertambah pintar, makin kaya, tidak kurang kehebatannya tetapi apakah semakin hari kita semakin bertumbuh mengenal Allah? Paulus menyatakan kita bertumbuh mengenal Allah berarti Paulus tidak berbicara sekedar "cognitive knowledge" (pengetahuan di akal saja) tetapi "personal knowledge" (pengetahuan yang memiliki relasi pribadi). Karena "cognitive knowledge" tentang Allah dapat dibaca dalam satu malam. Tetapi "personal knowledge" diperoleh melalui tahun-tahun berjalan bersama Tuhan.

Kita sudah tahu bahwa Allah itu mahatahu tetapi apakah kita menyadari dan dikuatkan oleh doktrin tersebut pada waktu kita kuatir? Kita sudah tahu bahwa Allah mahahadir tetapi apakah doktrin ini memelihara kita pada waktu kita berada dalam kesulitan? Kita sudah tahu bahwa Allah adalah Allah yang kudus tetapi apakah pengetahuan ini memelihara kita dari kehidupan yang tidak benar?

Mari kita belajar memikirkan doktrin tentang Allah dalam realita hidup kita sehari-hari!

Manusia Hidup Bukan dari Handphone Saja!

Setan berkata kepada Tuhan Yesus yang sudah lapar selama 40 hari, "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti". Tuhan Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" (Mat. 4:3-4). Ada 3 hal yang benar  yang menyatakan bahwa Tuhan Yesus memerlukan roti: Ia lapar, Ia adalah Anak Allah dan Ia sanggup merubah batu menjadi roti. Tetapi 1 hal yang tidak benar, setan mau menjadi pengatur skenario.

Tuhan Yesus menyatakan dengan sangat realistis: manusia memang memerlukan roti tetapi penentu hidup manusia bukanlah roti. Roti bukan makna hidup manusia. Dengan kata lain, manusia perlu roti tetapi tidak boleh cinta roti. Manusia perlu handphone tetapi bukan  handphone yang menjadi arti hidup manusia. Manusia perlu uang tetapi tidak boleh menjadi hamba uang. Manusia perlu mobil tetapi bukan mobil yang menjadi penentu kebahagiaan manusia. 

Saudara dan saya diciptakan oleh Tuhan, diselamatkan oleh darah Tuhan Yesus Kristus. Karena itu, arti hidup kita adalah Tuhan, firman-Nya dan kehendak-Nya, bukan perkara-perkara yang binasa.  

Selasa, 19 Juni 2012

Menyesal Belum Tentu Bertobat

Oswald Chambers mengatakan bahwa penyesalan tanpa pengampunan Kristus tidak berguna dan tidak menyelamatkan. Contohnya Yudas yang menyesal tanpa datang kepada Kristus. Charles Hodge berkata bahwa penyesalan itu sendiri belum tentu menghasilkan pertobatan sejati. Pertobatan sejati pasti dimulai oleh penyesalan tetapi penyesalan belum tentu menghasilkan pertobatan sejati. Pertobatan sejati adalah membenci dosa, meninggalkan kejahatan dan datang serta menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus.

Martin Lloyd-Jones: Orang Kristen Yang Murung

Lloyd-Jones berkata: "Orang Kristen yang murung adalah kesaksian yang buruk". Mengapa harus murung? Satu-satunya dukacita orang percaya adalah dukacita karena dosa. Tetapi jika orang percaya terus menerus bertobat dan memelihara kesucian, seharusnya mereka bersukacita dalam Tuhan. Penderitaan tidak boleh membuat orang percaya murung karena janji penyertaan Tuhan itu nyata.

Senin, 18 Juni 2012

"Butiran Mutiara" Surat Yudas

Sebagian ayat-ayat indah dari Surat Yudas yang juga adalah firman Allah yang luar biasa:

Akan tetap kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Peliharalah dirimu demikian dalam kasih sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.

Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.

Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaanNya, Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa, sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
(ayat 20-25).

"Butiran Mutiara" 3 Yohanes

Sebagian ayat-ayat yang indah dari Surat 3 Yohanes yang juga adalah firman Allah yang luar biasa:

Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran (ayat 4).

Saudara-saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing. Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu. Baik benar perbuatanmu, jikalau engkau menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah. Sebab karena nama-Nya, mereka telah berangkat dengan tidak menerima sesuatupun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kita wajib menerima orang-orang yang demikian, supaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka untuk kebenaran (ayat 5-8).

Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah (ayat 11).

Jangan lupa membaca seluruh Alkitab yang adalah firman Allah, termasuk kitab-kitab yang pendek!

Minggu, 17 Juni 2012

Pdt. Stephen Tong: Gerakan Zaman

Orang dalam yang tidak mau memperhatikan pekerjaan Tuhan adalah orang luar. Kadang orang luar lebih memperhatikan pekerjaan Tuhan dari orang dalam.

Banyak hamba Tuhan yang berkuasa dan mendobrak zaman adalah "first generation Christianity" [dari keluarga bukan Kristen]. Banyak anak majelis yang menjadi pendeta, adalah pendeta biasa yang mengurus administrasi saja.

Gerakan Reformed Injili adalah sebuah gerakan "in making" [creatio ex nihilo, diciptakan dari tidak ada menjadi ada, suatu proses]. Jika gerakan tidak bergerak mentransformasi orang lain, bukan namanya gerakan.

Seorang pemimpin sering melakukan apa yang menjadi pimpinan Tuhan tetapi tidak sempat menjelaskan hal-hal yang penting kepada pengikutnya sehingga pengikutnya menjadi salah mengerti [berarti pengikut seharusnya bertanya bukan mencurigai atau memprotes].

Perhatikan prinsip ini: first thing first, absolute thing absolute.

Enlightenment mulai dari keangkuhan manusia tidak usah bersandar kepada Tuhan tetapi bersandar kepada diri sendiri. Perang dunia adalah penyebab dekat jatuhnya gerakan Modernisme dan Enlightenment.

Lit-Sen Chang, profesor di Gordon-Conwell Theological Seminary, dalam bukunya The Decline of the Western Spirituality mengatakan bahwa kehancuran sebuah geraka bukan mulai dari atap yang kelihatan tetapi dari fondasi yang tidak kelihatan. Orang yang bisa menemukan kropos di fondasi adalah orang yang sangat bijaksana dan sangat jarang.

Kegagalan gerakan komunisme sejak awal adalah sebuah kegagalan teologis karena tidak menyadari bahwa semua manusia sudah jatuh dalam dosa sehingga menjadi egosentrik. Manusia memiliki dorongan melakukan sesuatu kalau ada tujuan egosentris (no drive because no egocentric purpose). Sebaliknya kegagalan kapitalisme adalah bahwa manusia yang sudah jatuh dalam dosa adalah makhluk yang rakus. Rakus adalah dorongan dalam kapitalisme.

(parafrase & komentar oleh penulis).




Pdt. Stephen Tong: Berjiwa Anjing & Berjiwa Singa

Seorang hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang melayani karena "amplop" [ingin dapat uang] dan menyenangkan orang kaya, memiliki jiwa seperti anjing yang menggoyangkan ekor untuk menyenangkan tuannya. Mengapa ketika Daniel dilempar ke gua singa, singa tidak memakannya? Karena secara konotasi, "singa melihat Daniel juga singa". Artinya, Daniel berjiwa singa, tidak menyenangkan raja tetapi menyenangkan Tuhan tanpa takut kepada penderitaan [singa tidak mundur terhadap kesulitan apapun]. Sebaliknya orang yang melaporkan Daniel ke raja [orang yang menyenangkan raja] ketika dilemparkan ke gua singa, belum sampai di dasar, sudah dimakan oleh singa [orang-orang yang berjiwa seperti anjing, langsung diterkam oleh singa].
(parafrase dan komentar oleh penulis).

Sabtu, 16 Juni 2012

Jika Allah Tidak Berubah, Untuk Apa Harus Berdoa?

Alkitab dengan jelas mengajarkan bahwa Allah tidak berubah. Dalam Maleakhi 3:6, Tuhan berkata: "Bahwasannya Aku, TUHAN, tidak berubah". Ayub 23:13: "Tetapi Ia tidak pernah berubah - siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga". Tetapi pada sisi lain, Alkitab juga memerintahkan kita untuk berdoa. Dalam Matius 7:7-11, Tuhan Yesus menegaskan: mintalah, carilah, ketoklah!

Terdapat sejumlah persoalan dalam pertanyaan, "jika Allah tidak berubah, untuk apa harus berdoa". Pertama, motivasi berdoa untuk merubah Allah adalah hal yang tidak benar. Motivasi merubah Tuhan didasarkan pada perasaan diri layak yang bahkan merasa diri lebih tinggi dari Tuhan. Ini adalah kekejian di mata Tuhan. Pada waktu kita datang kepada Presiden, Menteri, Gubernur untuk memohon perkenanannya meresmikan sesuatu, permohonan kepada pejabatpun tidak dilakukan dengan motivasi merubah jadwalnya. Kita dengan rendah hati datang untuk memohon perkenanannya, kalau boleh, dapat meresmikan sesuatu. Apalagi bila kita berdoa kepada Raja di atas segala raja, kita memohon dengan sangat amat merendahkan diri, dengan perasaan diri tidak layak kepada Allah, tanpa motivasi merubah Tuhan, melainkan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan.

Kedua, di balik pertanyaan di atas, terdapat satu asumsi bahwa doa hanya permintaan saja bagi keperluan kita. Kita sebagai manusia pun akan memandang bersalah keluarga atau sanak famili yang hanya berkunjung ke rumah kita apabila memiliki keperluan. Mengapa tidak pernah berkunjung sebagai keluarga, demi saling mengasihi, demi saling berbagi. Terhadap Tuhan yang telah mencipta dan menebus kita, doa kita tidak boleh hanya permintaan melainkan harus secara limpah yakni terdapat keluh kesah, syukur, pujian, membagikan hati, perasaan, dan berusaha memahami perasaan Tuhan. Doa egois saja sudah dipandang bersalah oleh manusia, apalagi oleh Tuhan.

Ketiga, di belakang pertanyaan di atas, terdapat satu pikiran bahwa permohonan yang diajukan pasti benar dan harus dipenuhi. Banyak permohonan yang sebenarnya gugur sebelum disampaikan karena tidak sertai dengan pertobatan. Misalnya, seorang peminum alkohol, meminta kesembuhan dari penyakit lever tetapi sendirinya tidak bertobat dari dosa tersebut. Banyak permohonan juga yang sebenarnya keliru. Misalnya seorang yang mendoakan orang lain (ini baik), sepenuh hati (ini luar biasa), banyak waktu (ini bagus), tetapi seluruh doanya hanya berfokus pada hal-hal materi, yakni mendoakan agar orang lain mempunyai rumah, memiliki mobil, menambah deposito, tetapi tidak mendoakan agar orang lain bertobat, menerima Kristus, hidup kudus, melayani, menyerahkan diri, dan lainnya.


Mengapa Tuhan Yesus adalah Satu-Satunya Juruselamat? (3)

Karena Tuhan Yesus adalah Pengantara Sejati yang menyelesaikan putusnya hubungan manusia dengan Allah. Manusia berbuat dosa dan melawan Allah sehingga hubungannya menjadi putus. Yesaya 59:2 menyatakan bahwa yang menjadi pemisah antara manusia dengan Allah adalah dosa-dosa manusia. Karena itu, penyelesaian terhadap hal ini haruslah dilakukan oleh "Pengantara Sejati" yang sekaligus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati. Yesus Kristus mendamaikan manusia kepada Allah sebab Ia adalah damai sejahtera itu sendiri (Efe. 2:14). Tuhan Yesus menyingkirkan pokok perseteruan itu yaitu dosa, dengan memakukannya di atas kayu salib. Di salib pula Ia menanggung murka Allah dan dalam kebangkitan, Ia mengalahkan maut. Seluruh persoalan perseteruan telah diselesaikan oleh Tuhan Yesus, satu-satunya Juruselamat Dunia. Percayalah kepada Tuhan Yesus dan beritakanlah hal ini!

Jumat, 15 Juni 2012

Apakah Tujuan Ibadah?

Ibadah sejati bukan bertujuan menyenangkan diri atau menyenangkan pendengar. Ibadah sejati bertujuan untuk mempermuliakan Tuhan baik melalui pujian penyembahan maupun melalui firman Tuhan yang didengar dan merubah hidup jemaat sehingga menjadi orang yang menyenangkan Tuhan. Pujian tertinggi dalam ibadah bukan waktu kita menyanyikan pujian tetapi pada waktu kita merendahkan diri dan dengan sepenuh hati mendengarkan penjelasan firman Tuhan. Pada waktu Allah berbicara dan manusia mendengar dengan rendah hati dan kesungguhan, hati Allah disenangkan, kebenaranNya dinyatakan, namaNya ditinggikan. Pada waktu itulah kedaulatan dan otoritas Allah ditegakkan.

Berapa Besar Kasih Tuhan Itu?

Sejak lama, kita memahami sungguh besar kasih Allah itu. Tetapi sebenarnya, berapa besarkah kasih Allah itu? Ukuran kasih Allah harus dihitung dalam kaitan dengan keselamatan sebab itulah kasih yang terbesar.

Pertama, Yohanes 15:13: "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya". Tidak ada yang dapat melampaui kasih untuk sahabat. Apalagi bila memberi nyawa untuk musuh. Kita adalah musuh Allah tetapi Kristus rela mati menggantikan dosa dosa kita.

Kedua, Roma 5:7: "Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang benar - tetapi mungkin untuk orang yang baik ada yang berani mati". Tidak tentu ada orang mau mati untuk orang baik sebab kadang kebaikan dibalas dengan kejahatan. Tidak mudah ada manusia yang mau berkorban bagi orang benar sebab kenyamanan dosanya terganggu oleh si benar itu. Tidak mungkin ada yang mau mati bagi orang berdosa. Apalagi orang benar dan baik mati menanggung dosa orang durhaka. "Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita oleh karena Kristus telah mati untuk kita ketika kita masih berdosa" (Rm 6:8).

Ketiga, Lukas 19:10: " Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang". Allah mencari manusia sebab manusia tidak berada pada posisi dan status yang seharusnya karena telah jatuh dalam dosa. Namun di sinilah paradoksnya pencarian Allah. Manusia selalu mencari apa yang sangat berharga. Tidak ada orang mencari sampah busuk. Tetapi demikian besar Allah mengasihi kita sehingga Ia rela datang untuk mencari sampah seperti kita, lalu Ia sucikan dengan darahNya dan kemudian Ia pakai.

Sudahkah saudara menerima cinta kasih Allah? Bila saudara sudah menerimanya, sudahkah saudara membagikannya melalui penginjilan?

Kamis, 14 Juni 2012

Perkataan Suci Dalam Kitab Amsal

Amsal 12:25: Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.
Amsal 14:23: Dalam setiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.
Amsal 15:1: Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.
Amsal 17:27-28: Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin. Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.
Amsal 18:21: Hidup mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
Amsal 20:15: Sekalipun ada emas dan permata banyak tetapi yang paling berharga ialah bibir yang berpengetahuan.
Amsal 21:6: Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.
Amsal 21:23: Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri daripada kesukaran.
Amsal 25:11: Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya, adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.
Amsal 25:27: Tidaklah baik makan banyak madu, sebab itu biarlah jarang kata-kata pujianmu.
Amsal 26:28-19: Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut, demikianlah orang yang memperdaya sesamanya dan berkata: "Aku hanya bersenda gurau".
Amsal 29:20: Kaulihat orang yang cepat dengan kata-katanya, harapan lebih banyak bagi orang bebal dari pada bagi orang itu.


Jonathan Edwards: Kesucian Perkataan

Menetapkan hati untuk tidak pernah membicarakan kejelekan seseorang, yang mengarah kepada penghinaan terhadap dirinya, dengan alasan apapun, kecuali demi kebaikan (Ketetapan Hati No. 16).

Menetapkan hati untuk tidak pernah mengatakan apapun melawan seseorang, kecuali jika itu benar-benar sesuai dengan standar tertinggi kehormatan Kristen dan kasih persaudaraan, sesuai dengan kerendahan hati yang terdalam dan kesadaran akan kesalahan dan kegagalan saya sendiri, dan sesuai dengan Hukum Emas (The Golden Rule), senantiasa bila saya telah mengatakan sesuatu melawan seseorang, saya akan menghadapkan perkataan saya kepada, dan dengan ketat mengujinya berdasarkan resolusi ini (Ketetapan Hati No. 31).

Menetapkan hati dalam percakapan untuk tidak membicarakan hal yang lain kecuali kebenaran yang paling mendasar dan sejati (Ketetapan Hati No. 34).

Menetapkan hati untuk tidak pernah berbicara buruk tentang apapun, kecuali saya memiliki panggilan khusus untuk itu (Ketetapan Hati No. 36).

Menetapkan hati untuk tidak pernah membicarakan hal-hal yang konyol dan menggelikan pada hari Tuhan (Ketetapan Hati No. 38).

Kiranya selalu ada kebaikan di dalam perkataan saya (Ketetapan Hati No. 70).

Rabu, 13 Juni 2012

Jonathan Edwards: Jangan Membuang Waktu!

Menetapkan hati, untuk tidak menyia-nyiakan waktu sedikitpun; melainkan menggunakannya dengan cara yang paling memberikan manfaat, dengan sekuat kemampuan saya (Ketetapan Hati No. 5).


Jonathan Edwards: Serius Dalam Kerohanian

Saya ingin menasihatimu untuk terus mempertahankan keteguhan dan kesungguhan beriman dalam segala aspeknya, seperti yang akan kau lakukan sekiranya kau tahu bahwa dirimu berada dalam cengkraman natur dosa dan sedang berusaha melepaskan diri darinya. Kami menasihati mereka yang telah diyakinkan dalam keadaannya yang berdosa, untuk sungguh-sungguh bergairah bagi Kerajaan Sorga, namun ketika mereka telah bertobat pun, mereka tidak selayaknya mengurangi kewaspadaan, kerajinan, dan kesungguhan mereka dalam perkara rohani, tetapi justru lebih meningkatkannya; sebab sekarang mereka memiliki kewajiban yang justru lebih besar.

Karena kekurangan ini, hanya beberapa bulan setelah bertobat, sebagian orang mulai kehilangan keindahan dan dinamika dari hal-hal rohani, dan berubah menjadi dingin, tawar hati dan suam-suam. Mereka telah melukai diri mereka sendiri dengan berbagai kesusahan, padahal jika mereka melakukan seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus dalam Filipi 3:12-14, langkah mereka akan menjadi seperti terang yang bersinar semakin terang hingga Hari Tuhan.

"Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau akau dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi hal ini kulakukan: aku melupakan apa yang di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus" (Flp. 3:12-14).

Selasa, 12 Juni 2012

Apakah Hakekat Dosa Itu?

Dosa bukan sekedar melakukan apa yang jahat di mata manusia atau apa yang tidak benar dalam pandangan orang lain. Dosa terutama adalah melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Daud berkata, "Terhadap Engkau, terhadap Engkau saja aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kau anggap jahat" (Mzm. 51:6). Jikalau dosa adalah apa yang jahat di mata Tuhan maka dosa bukan dimulai pada tindakan aktual tetapi dosa dimulai dari sikap hati sebab "Tuhan melihat hati" (1 Sam. 16:7). Pada saat seseorang memaki orang lain dalam hatinya - meski tidak dalam mulutnya - ia sudah berdosa di hadapan Tuhan. Pada waktu seorang pria memandang wanita lain dengan birahi dalam hatinya - meski belum mengajak ke tempat tidur - ia sudah melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Periksalah hati saudara, apakah saudara melakukan apa yang jahat di mata Tuhan? Rendahkanlah dirimu, akui dosamu, bertobatlah dan minta belas kasihan Tuhan!

Jangan Mengejar Popularitas!

Banyak orang mengejar popularitas atau ketenaran karena beranggapan bahwa terkenalnya nama seseorang adalah makna hidup. Bagaimanakah pandangan Alkitab? Nama terkenal menjadikan diri tinggi hati padahal "setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN" (Ams. 16:5). Tuhan Yesus berkata dalam Lukas 6:26: "Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu". Tuhan Yesus juga berkata "sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah" (Luk. 16:15). 

Tuhan Yesus sendiri tidak terbuai oleh popularitas, "Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa" (Luk. 5:15-16). Karena itu, apa yang dikejar manusia adalah "berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya" (2 Kor. 5:9). Ibrani 12:14B: "Kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan". 

Senin, 11 Juni 2012

Anthony Hoekema: Apakah Makna Hari Penghakiman?

Pertama, sejarah dunia bukanlah sebuah proses yang tidak akan berakhir atau semata-mata perputaran tanpa makna, melainkan sebuah pergerakan menuju kepada sebuah sasaran. Kedua, Hari penghakiman pada akhirnya akan menyingkapkan bahwa keselamatan dan berkat hidup kekal akan bergantung kepada relasi seseorang dengan Yesus Kristus.

Ketiga, hari penghakiman tidak mungkin dapat dihindari menuntut pertanggungjawaban hidup setiap orang, dan menegaskan seriusnya pergumulan moral dalam kehidupan seseorang, khususnya orang-orang percaya. Keempat, hari penghakiman menyatakan kemenangan Allah yang tertinggi dan karya keselamatanNya di dalam sejarah - yaitu dengan diakhiri dan ditaklukkannya secara mutlak segala kuasa kegelapan melalui penyataan kemenangan Anak Domba Allah yang telah disembelih. Hari penghakiman dengan pasti akan menyatakan bahwa pada akhirnya kehendak Allah akan dilaksanakan secara sempurna.

Louis Berkhof: Apakah Standar Penghakiman Allah di Akhir Zaman Nanti?

Standar yang dipakai untuk menghakimi orang kudus dan orang berdosa adalah kehendak Allah yang diwahyukan. Standar ini tidak sama untuk semua orang. Sebagian orang telah menikmati anugerah lebih dari yang lain, dan tentunya hal ini akan makin menambah tanggung jawab mereka (Mat. 11:21-24; Rm 2:12-16). Hal ini tidaklah berarti bahwa akan ada syarat yang berbeda bagi keselamatan kelompok orang-orang tertentu.

Semua yang menghadap tahta pengadilan akan masuk ke surga atau diusir daripadanya. Hal ini akan bergantung apakah mereka sudah mengenakan pakaian kebenaran Kristus. Akan tetapi ada derajat yang berbeda bagi kesukaan surgawi atau kesengsaraan neraka. Derajat ini akan ditentukan oleh apa yang dilakukan manusia dalam daging (Mat. 1:22-24; Luk. 12:47-48; 20:47; Dan. 12:3; 2 Kor. 9:6).

Orang kafir akan dihakimi menurut hukum alam yang telah dituliskan dalam hati mereka. Orang Israel pada zaman Perjanjian Lama akan dihakimi menurut wahyu Perjanjian Lama dan hanya oleh itu saja, dan mereka yang telah menikmati terang dari natur dan wahyu Perjanjian Lama, terang Injil, akan dihakimi menurut terang yang lebih besar yang telah mereka terima. Allah akan memberikan kepada semua manusia bagian mereka masing-masing.

Minggu, 10 Juni 2012

John Calvin tentang Makna & Konsep Perjamuan Kudus Yang Benar

Louis Berkhof menyimpulkan bagi Calvin, sakramen Perjamuan Kudus tidak hanya berhubungan dengan pekerjaan Kristus di masa lalu, yakni berhubungan dengan Kristus yang mati (sebagaimana dipegang oleh Zwingli), tetapi, perjamuan kudus juga berhubungan dengan pekerjaan rohani Kristus pada kini, yakni berhubungan dengan Kristus yang hidup dalam kemuliaan.

Calvin menekankan persekutuan rohani antara orang percaya dengan seluruh pribadi Penebus. Tubuh dan darah Kristus meskipun secara lokasi hadir di surga tetapi Kristus mengkomunikasikan sebuah pengaruh pemberian hidup kepada orang percaya. Pengaruh tersebut bukan secara fisik tetapi secara rohani dan mistik yang dimediasikan oleh Roh Kudus dan dikondisikan oleh tindakan iman di mana orang percaya secara simbolis menerima tubuh dan darah Kristus.

Jadi, kesimpulan penulis, Calvin melihat dua fungsi perjamuan kudus. Pertama adalah fungsi peringatan yakni melihat kepada karya kematian Kristus di masa lampau. Kedua, fungsi persekutuan rohani yakni persekutuan dengan Kristus di surga pada saat orang percaya secara simbolis menerima tubuh dan darah Kristus. Persekutuan tersebut dikerjakan oleh Roh Kudus dan merupakan tindakan iman.

Di Luar Tuhan, Aku Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa

Amsal 3:5-7: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan".

Tuhan Yesus berkata, "sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh. 15:5B).

Paulus berkata, "Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, seingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati" (2 Kor. 1:8B-9).

Mari bergantung kepada Tuhan dan jangan bersandar pada manusia & diri sendiri!

Sabtu, 09 Juni 2012

Firman Tuhan Tentang Perjamuan Kudus Yang Benar

1 Korintus 10:16: "Bukankah cawan pengucapan syukur yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?"

1 Korintus 11:23-29:
"Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya."

Mengapa Keselamatan Tidak Bisa Hilang? (2)

Pertama, karena Tuhan Yesus berjanji berkali-kali dan Perjanjian Baru meneguhkannya bahwa orang yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16; 1 Yoh. 5:13). Karena itu, kalau keselamatan bisa hilang maka berarti Tuhan tidak menepati janji-Nya. Kedua, orang percaya diselamatkan bukan dengan perbuatan baik sendiri - sebab perbuatan baik manusia seperti kain kotor (Yes. 64) - tetapi dengan perbuatan baik Kristus (Rm 5:18-19). Karena itu, berapa banyak kekurangan manusia tidak mengganggu keselamatannya karena yang dilihat adalah perbuatan baik Kristus yang kekal.

Ketiga, Allah menyelamatkan manusia berdosa dengan anugerah, belas kasihan Tuhan. Memang anugerah sifatnya diberikan cuma-cuma kepada yang tidak layak sehingga Tuhan tidak terkejut dengan dosa-dosa orang percaya. Keempat, Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilanNya (Rm 11:29). Kelima, Allah berkuasa memelihara keselamatan orang percaya (Yoh. 10:28-30).

Keenam, jika Allah tidak berkuasa memelihara perkara yang demikian penting yakni keselamatan kekal maka manusia tidak mempunyai pengharapan kepada Tuhan atas perkara-perkara lain. Keenam, justru yang menjadi perbedaan kekristenan dengan agama lain adalah adanya jaminan keselamatan tidak bisa  hilang dan bersifat kekal. Ketujuh, orang percaya yang sudah menerima Kristus, tidak bisa terus menerus berbuat dosa karena ada benih ilahi di dalamnya (1 Yoh. 3:9).

Kedelapan, Roh Kudus diberi sebagai meterai dan jaminan pendahuluan sampai orang percaya menerima keselamatan seluruhnya (Efe. 1:14). Allah begitu serius menjamin keselamatan sampai Roh Kudus sendirilah jaminannya. Kesembilan, urutan keselamatan yang dinyatakan Alkitab misalnya Roma 8:29-30 menyatakan bahwa orang percaya yang ditentukan akan menerima panggilan lalu dibenarkan oleh Allah. Pada akhirnya akan dimuliakan di surga.

Kesepuluh, jika Allah memilih manusia karena tahu manusia baik lalu Allah mencabut keselamatan karena tahu manusia buruk berarti Allah dikendalikan oleh manusia. Jikalau Allah Pencipta Langit dan Bumi bisa dikendalikan oleh manusia maka lebih baik tidak usah ada Allah sebab manusai saja menjadi Allahnya. Artinya, konsep keselamatan bisa hilang dapat berpotensi berubah menjadi konsep penyembahan manusia.

Jumat, 08 Juni 2012

Apakah Kriteria Gereja Sejati?

Kesejatian gereja adalah aspek-aspek fundamental dalam gereja. Louis Berkhof menyebut tiga tanda gereja sejati yakni pengajaran yang benar, pelaksanaan sakramen dengan benar dan pelaksanaan disiplin dengan setia.

Pertama, mengajarkan firman Tuhan yang benar yakni pengajaran yang konsisten dengan prinsip total Alkitab sebagai firman Allah. Gereja sejati memfokuskan pengajarannya pada pendalaman firman Tuhan.
Kedua, melaksanakan dua sakramen yakni baptisan kudus dan sakramen kudus sesuai dengan prinsip-prinsip firman Tuhan. Gereja yang sejati tidak sembarangan melaksanakan sakramen. Misalnya mengenai perjamuan kudus harus sesuai dengan 1 Kor. 10-11.
Ketiga, gereja sejati mempunyai disiplin yang setia. Disiplin mempunyai dua dimensi. Dimensi positif adalah bahwa gereja sejati menetapkan syarat-syarat bagi segala sesuatu terutama berkaitan dengan pelayanan. Syarat bukan pembatasan tetapi pemeliharaan terhadap kesucian pelayanan. Dimensi negatif adalah penghukuman kepada orang yang berbuat salah sesuai dengan tahapan-tahapan dalam Alkitab. Bahkan gereja sejati tidak segan mengusir orang yang berbuat dosa setelah melalui penggembalaan yang sesuai.

Mark Dever tentang Gereja Yang Buruk

Gereja-gereja yang tidak sehat memang hanya menimbulkan sedikit masalah bagi orang-orang Kristen yang sehat; tetapi gereja-gereja yang tidak sehat adalah penghambat yang kejam bagi pertumbuhan orang-orang Kristen yang muda dan lemah. Gereja-gereja yang tidak sehat memangsa orang-orang yang tidak mengerti Alkitab dengan baik.... Gereja-gereja tersebut malah menjadikan Yesus tampak seperti seorang pembohong ketika Dia menjanjikan kehidupan yang berkelimpahan (Yoh. 10:10).

Kamis, 07 Juni 2012

Katekismus Westminster tentang Pedoman Hidup Manusia

Pertanyaan 2: "Apakah yang diberikan Allah untuk menjadi pedoman pembimbing kita dalam mempermuliakan serta memperkenankan Allah?"
Jawaban: "Firman Allah yang termuat di dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru*, merupakan satu-satunya pedoman pembimbing kita dalam mempermuliakan serta memperkenankan Allah^.

*Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (2 Tim. 3:16).
^Jika sesorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangi sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan (Why. 22:18-19).

Katekismus Westminster tentang Tujuan Utama Hidup Manusia

Pertanyaan 1: "Apakah tujuan utama hidup manusia?"
Jawaban: "Tujuan utama hidup manusia adalah untuk mempermuliakan* Allah serta memperkenankan^ [menikmati] Dia selama-lamanya".

* Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah (1 Kor. 10:31).
^ Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan (Why 4:11). Siapa gerangan ada padaku di surga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya (Mzm. 73:25-26).


Rabu, 06 Juni 2012

Hal-Hal Keji Yang Dikritik Kitab Amsal

Karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur, Ia bergaul erat (3:32); Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hatiNya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara (6:16-19); 

Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat (11:1); orang yang serong hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang tak bercela, jalannya dikenanNya (11:20); Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenanNya (12:22); Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenanNya (15:8); Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa yang mengajarkan kebenaran, dikasihiNya (15:9); 

Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci (15:26); Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN, sungguh ia tidak akan luput dari hukuman (16:5); Membenarkan orang fasik dan mempersalahkan orang benar, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN (17:15); Dua macam batu timbangan, dua macam takaran, kedua-duanya adalah kekejian bagi TUHAN (20:10).   

Setiap Khotbah Akan Ditagih Oleh Tuhan

Matthew Henry mengatakan bahwa setiap khotbah akan ditagih oleh Tuhan pada akhir zaman nanti. Hal ini berarti setiap firman Tuhan yang kita dengar harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan, apakah sudah dilakukan atau belum. Yakobus 1:22 berkata "tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman, dan bukan hanya pendengar saja". Bagaimana kita bisa melakukan firman Tuhan apabila kita mendengar tetapi melupakannya? Karena itu, di antara mendengar dan melakukan terdapat 3 step lagi yakni mencatat, mengingat/ menyimpan dalam hati, menggumulkannya. Jadi langkah-langkahnya adalah mendengar, mencatat, mengingat/ menyimpan dalam hati, menggumulkannya dalam hidup dan melakukannya dengan tekun.

Selasa, 05 Juni 2012

Bagaimana Mendengarkan Khotbah Dengan Baik?

Mendengarkan khotbah dengan baik adalah memperhatikan isi hati Tuhan yang mau disampaikan pada saat itu melalui pembicara. Pandangan kepada pembicara yang kelihatan tidak boleh melampaui pandangan kepada Allah yang tidak kelihatan. Karena pembicara hanya alat yang Tuhan mau pakai. Perhatikan setiap kalimat, tangkaplah dan ingatlah, tanam dalam hatimu. Lebih baik lagi bila seluruh kerangka khotbah tersebut dapat diterima dengan baik. Lalu, pikirkan aplikasi apa yang dapat dilakukan sebagai proyek ketaatan terhadap khotbah tersebut.

Kuasa dan Fungsi Pertanyaan

Di dalam kerohanian, teologi, filsafat bahkan ilmu pengetahuan, pertanyaan mempunyai banyak fungsi dan kekuatan. Pertanyaan bersifat reflektif (renungan), evaluatif (pemeriksaan), eksploratif (penggalian), dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa kerohanian, teologi, filsafat dan bahkan ilmu pengetahuan dihidupkan oleh pertanyaan. Pertanyaan yang tepat dapat membangun, memperdalam serta memperkaya cakrawala teologi dan filsafat. Tetapi pertanyaan yang salah dapat menghancurkan jiwa, melemahkan semangat, bahkan bisa berakhir dengan bunuh diri. Karena itu, biarlah pertanyaan terutama berasal dari Tuhan (melalui firman Tuhan) karena apabila Tuhan yang bertanya, Tuhan juga pasti menyediakan jawaban. Pertanyaan dunia hanya bisa dijawab oleh firman Tuhan yang dipahami secara limpah.

Senin, 04 Juni 2012

Keselamatan Adalah Anugerah Tuhan Bukan Usaha Manusia

Efesus 2:8-9 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu, jangan ada orang yang memegahkan diri". Roma 4:4-5: "Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah tetapi sebagai hak. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran". Mazmur 130:3-4 "Jikalau Engkau ya TUHAN mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi padamu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang".

Mengapa Tuhan Yesus adalah Satu-Satunya Juruselamat (2)

Karena Alkitab menyatakannya dengan jelas. Yohanes 14:6: "Kata Yesus kepadanya: Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku". Kisah Para Rasul 4:12: "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Yesus], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia, yang olehnya kita dapat diselamatkan". 1 Timotius 2:5: "Karena Allah itu esa dan esapula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia yaitu manusia Kristus Yesus".

Minggu, 03 Juni 2012

Jonathan Edwards tentang Berdoa-Berpuasa pada Waktu Sulit

Pada saat-saat kesulitan luar biasa, atau ketika dalam kebutuhan besar atau kerinduan mendalam akan anugerah tertentu bagi engkau sendiri atau orang lain, sisihkanlah satu hari untuk berpuasa dan berdoa sendiri secara rahasia. Pakailah hari itu tidak hanya untuk memohon anugerah yang engkau inginkan, tetapi juga menyelidiki hatimu, dan memeriksa hidupmu yang lalu, dan mengakui dosamu di hadapan Allah, bukan seperti yang dilakukan dalam doa bersama tetapi lakukanlah secara sangat khusus di hadapan Allah. Sertakanlah juga dosa-dosamu yang lalu dari masa kecilmu sampai sekarang, baik sebelum atau sesudah pertobatan, dengan keadaan-keadaan dan kesalahan-kesalahan khusus, juga dengan sangat teliti dan selengkap mungkin, curahkanlah seluruh kebobrokan hatimu di hadapanNya.

Jonathan Edwards tentang Bagaimana Menasehati

Ketika engkau menasehati dan memperingatkan orang lain, lakukanlah dengan sungguh, penuh kasih dan menyeluruh. Ketika engkau berbicara kepada orang sebayamu, biarlah peringatanmu berbaur dengan ungkapan pemahaman akan ketidaklayakanmu sendiri dan akan anugerah yang berdaulat yang membuatmu berbeda. Dan, jika engkau dapat melakukan dengan hati nurani yang bersih, katakanlah bahwa engkau sendiri lebih tidak layak daripada mereka.

Sabtu, 02 Juni 2012

Kekayaan Mazmur 23

Mazmur 23 adalah kritalisasi iman Daud. Mazmur 23 bukan sekedar sebuah pujian biasa. Untuk memahami Mazmur 23, kita harus mempelajari seluruh kehidupan Daud. Ia mengalami banyak penderitaan, mulai dari dikejar oleh mertuanya Raja Saul hingga diburu oleh anaknya Absalom. Mazmur 23 menggambarkan secara utuh perjalanan Daud bersama Tuhan. Kesimpulannya adalah di dalam ayat 1: "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku". Penggembalaan Tuhan kepada Daud harus dipahami dalam kacamata domba. Daud menggambarkannya dengan 4 persoalan domba dalam ayat 2-3 yakni lapar, haus, sakit dan sesat. Dan tidak berhenti disitu, penyertaan Tuhan kepada Daud melewati lembah kekelaman. Mazmur ini berakhir dengan sebuah pengharapan kekal yakni kemurahan dan kebajikan menyertainya dan ia diam di rumah Tuhan sepanjang masa. Dari penderitaan dunia menuju kebahagiaan surgawi.

Mengapa Kita Tidak Setia padahal Tuhan Setia?

Yeremia 2:5 berkata "Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari padaKu, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?" Apakah kesalahan Tuhan kepada kita sehingga kita tidak setia kepada Tuhan? Mengapa banyak orang Kristen yang hidupnya diberkati Tuhan tetapi justru malas ke gereja dan tidak giat melayani Tuhan? Mengapa banyak orang Kristen yang harta jasmaninya bertambah-tambah tetapi dosa kedagingan juga makin bertambah-tambah?

Jumat, 01 Juni 2012

Jonathan Edwards-Pdt. Stephen Tong tentang Bercanda Tawa

Jonathan Edwards: "Janganlah membicarakan hal-hal agama dan pengalaman dengan suasana yang santai dan dengan canda tawa, seperti yang sering menjadi kebiasaan di banyak tempat". Jangan membecandakan dosa, penderitaan Kristus, tahta dan kemuliaan Allah, firman Tuhan dll. Doakan supaya mimbar-mimbar tidak dipenuhi dengan canda tawa. Pdt. Stephen Tong berkata bahwa di atas mimbar, kadang-kadang perlu ada humor tetapi tidak boleh ada guyonan. Humor bersifat menyegarkan dan membangun sedangkan guyonan bersifat bermain-main dan menghina.

Tugas-Tugas Utama Roh Kudus

Roh Kudus mempunyai beberapa tugas utama sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab.

Pertama, Roh Kudus dengan kuasa Allah menaungi rahim Maria untuk menurunkan Firman Yang Hidup yaitu Yesus Kristus ke dalam dunia (Luk. 1:35).

Kedua, Roh Kudus menurunkan firman yang tertulis yakni Alkitab (2 Pet. 1:20-21).

Ketiga, Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh. 16:8-11).

Keempat, Roh Kudus melahirkan kembali manusia dan membawanya kepada Kristus (Yoh. 3:3, 5; 1 Kor. 12:3).

Kelima, Roh Kudus memimpin orang percaya ke dalam seluruh kebenaran dengan mencerahkan dan mengingatkan mereka akan firman Kristus (Yoh. 16:13).

Keenam, Roh Kudus bertugas bersaksi tentang Kristus dan memuliakan Juruselamat, Anak Allah yang tunggal (Yoh. 15:26; 16:14).

Ketujuh, Roh Kudus bertugas menguduskan orang percaya, yakni membawa orang percaya semakin mentaati firman dan serupa dengan Kristus (1 Pet. 1:2).

Kedelapan, Roh Kudus menggerakkan orang percaya untuk melayani Tuhan dan memberitakan Injil (Kis. 13:4).

Kesembilan, Roh Kudus tinggal dalam diri orang percaya dan menjadi penolong-penghibur mereka selama-lamanya (Yoh. 14:16-17).

Kesepuluh, Roh Kudus memberi kuasa dalam penginjilan dan karunia dalam pelayanan untuk membangun jemaat yaitu tubuh Kristus (Kis. 1:8; 1 Kor. 12 dan 14).